Rabu, 24 November 2010

Tragedi Kamboja Korban Tewas Festival Air 450 Orang

Tragedi Kamboja
Korban Tewas Festival Air 450 Orang
PHNOM PENH, KOMPAS.com — Hasil penyidikan hingga Rabu (24/11/2010) telah diinformasikan, korban tewas dalam Festival Air di Kamboja sebanyak 450 orang. Sementara korban luka tercatat 395 orang.
Berdasarkan investigasi pihak keamanan, kepanikan terjadi setelah munculnya teriakan yang memprovokasi para pengunjung bahwa jembatan akan runtuh.
"Pengunjung pun panik dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari jembatan tersebut, apalagi jembatan gantung tersebut sempat bergoyang keras," kata Prum Sokha, ketua tim investigasi tragedi Festival Air tersebut.

Tragedi kemanusiaan tersebut mengingatkan masyarakat pada kejadian pembantaian pada 1975-1979 yang dilakukan Khmer Merah.
Menyikapi tragedi Festival Air, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen langsung mengumumkan sebagai Hari Berkabung Nasional.
"Ini mengingatkan saya pada tragedi pembantaian yang menimpa Kamboja pada tahun 1975-1979, yang dilakukan Khmer," katanya.
Korban rata-rata akibat terinjak-injak, tertindih, terlempar, dan cedera akibat melompat dari jembatan ke sungai.
"Saya melihat penonton saling dorong, saling injak. Mereka menjerit berusaha menyelamatkan diri dari jepitan, lalu terlempar dan terjun ke sungai," kata Meourn Piseth.
Tim SAR masih terus menyisir sungai untuk mencari korban tenggelam, yang diperkirakan jumlahnya cukup banyak.
 (Tragedy of CambodiaVictims Killed 450 People Water Festival
PHNOM PENH, KOMPAS.com - Results of the investigation until Wednesday (11/24/2010) has been informed, the death toll in the Water Festival in Cambodia as many as 450 people. While carrying 395 people injured.
Based on the investigation into the security forces, panic occurred after the appearance of which provoked cries of the visitors that the bridge will collapse.
"Visitors were panicked and trying to save themselves from the bridge, let alone a suspension bridge that had rocked hard," said Prum Sokha, head of the team investigating the tragedy Water Festival.
The humanitarian tragedy reminded the public in the event of massacres in 1975-1979 by the Khmer Rouge.
Water Festival In response to the tragedy, Prime Minister of Cambodia Hun Sen immediately announced as National Mourning Day.
"It reminds me of the tragedy of the massacre that befell Cambodia in the years 1975-1979, which made Khmer," he said.
The average victim due trampled, crushed, thrown, and injuries from jumping from a bridge into a river.
"I saw the crowd pushing, stampede. They were screaming trying to escape from the pins, then tossed and plunged into the river," said Meourn Piseth.
Rescue teams continued to comb the river to search for victims of drowning, which is estimated to amount quite a lot.
)

0 komentar:

Posting Komentar