Minggu, 14 November 2010

5 Pemuda AS Ingin Jadi Taliban, Namun Gagal / 5 U.S. Youth Want to Be Taliban, But Failed

5 U.S. Youth Want to Be Taliban, But FailedThey are difficult to accept because they do not have a recommendation from the militant groupVIVAnews - Five youths United States (U.S.) who was arrested in Pakistan claim to want to be part of the Taliban militia. They are willing to join the mujahideen in Afghanistan against U.S. forces and were killed as martyrs.
Fifth youth contacted Taliban fighters in Pakistan via You Tube and other sites. "Next, they met in Pakistan," said police Chief eastern Pakistan, Usman Anwar.

One of the youth's father was also arrested when police raided two locations in Sargodha, the main road near the border with Afghanistan. The region is known as a center for air force and the center of militant activity in Pakistan.
In Washington DC, the family of five boys aged 19-25 years reported the loss of their family members. A week earlier, they watched a video about war and words of five young men who will defend the Taliban.
This incident raised fears that the U.S. citizen is now the target of terrorist recruitment network. Earlier, a U.S. citizen of Pakistani origin accused of masterminding the terrorist attacks in Mumbai India in 2008.
Contrary to that, the Chicago Police found five youths who were captured in Pakistan do not have relationships with terrorist networks. Police even raise suspicions to the local community.U.S. Federal Agent (FBI) and U.S. embassy officials have met with five young men. But not explained whether the fifth will be deported to the U.S..
Anwar said, the fifth U.S. youth arrived in the southern city of Karachi earlier this month.They consist of U.S. citizens of Pakistani descent Umer Farooq and Waqar Hussain, Ethiopian Americans and Ahmed Abdullah Yamar Safe Mimi, and one U.S. citizen Egyptian Ramy Zamzam.
Pakistan police chief Javed Islam said the five men are wanted to join Pakistan militias.Then they will cross the border and joined the Afghan mujahideen. According to Javed, they have met representatives of Al-Qaeda Jaish-e-Mohammed, a liaison group of militia in the southeast of Hyderabad and the Jamat-ud-Dawa in Lahore.
"They requested that recruited, trained and sent in the fight jihad," Javed said. However, it is difficult to accept because they do not have a recommendation from the militant group. Another problem, none of them could speak Urdu, including U.S. citizens of Pakistani descent.
The ultimate goal of this group, said Anwar was in Waziristan town of Miran Shah. This remote region bordering Afghanistan, the center of Al Qaeda and the Taliban. (AP)
================================================================

5 Pemuda AS Ingin Jadi Taliban, Namun Gagal
Mereka sulit diterima karena tidak memiliki rekomendasi dari kelompok militan
VIVAnews - Lima pemuda Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Pakistan mengaku ingin menjadi bagian dari milisi Taliban. Mereka rela bergabung dengan mujahidin Afganistan melawan pasukan AS dan tewas sebagai martir.

Kelima pemuda mengontak para pejuang Taliban di Pakistan melalui You Tube serta situs lainnya. "Selanjutnya, mereka bertemu di Pakistan," kata Kepala kepolisian Pakistan timur, Usman Anwar.

Salah satu ayah pemuda juga ditahan saat polisi merazia dua lokasi di Sargodha, jalan utama dekat perbatasan Afganistan. Wilayah tersebut dikenal sebagai pusat angkatan udara dan pusat kegiatan militan Pakistan.

Di Washington DC, keluarga lima pemuda berusia 19-25 tahun melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka. Seminggu sebelumnya, mereka menyaksikan rekaman video tentang perang serta perkataan lima pemuda yang akan membela kaum Taliban.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran bahwa warga negara AS kini menjadi sasaran rekrutmen jaringan teroris. Sebelumnya, seorang warga AS asal Pakistan dituduh mendalangi serangan teroris di Mumbai India 2008 lalu.

Bertentangan dengan itu, Kepolisian Chicago menemukan lima pemuda yang tertangkap di Pakistan tidak memiliki hubungan dengan jaringan teroris. Polisi malah meningkatkan kecurigaan kepada masyarakat setempat.
Agen Federal AS (FBI) dan pejabat kedutaan AS telah bertemu dengan lima pemuda itu.  Namun tidak dijelaskan apakah kelimanya akan dideportasi ke AS.

Anwar menuturkan, kelima pemuda AS tiba di kota Karachi bagian selatan awal bulan ini. Mereka terdiri dari warga AS keturunan Pakistan Umer Farooq dan Waqar Hussain, warga AS keturunan Ethiopia Aman Yamar dan Ahmed Abdullah Mimi, serta satu warga AS keturunan Mesir Ramy Zamzam.

Kepala polisi wilayah Pakistan Javed Islam menuturkan kelima orang ini ingin bergabung dengan milisi Pakistan. Kemudian mereka akan menyeberangi perbatasan dan bergabung dengan para mujahidin Afganistan. Menurut Javed, mereka telah bertemu perwakilan Al-Qaida Jaish-e-Mohammed, penghubung kelompok milisi di tenggara Hyderabad dan kelompok Jamat-ud-Dawa di Lahore.

"Mereka meminta agar direkrut, dilatih dan dikirim dalam perang jihad," Javed menambahkan. Namun, mereka ini sulit diterima karena tidak memiliki rekomendasi dari kelompok militan. Masalah lainnya, tidak satupun di antara mereka bisa berbahasa Urdu, termasuk warga AS keturunan Pakistan.

Tujuan akhir kelompok ini, kata Anwar adalah kota Miran Shah di Waziristan. Daerah terpencil ini berbatasan dengan Afganistan, pusat Al Qaida dan Taliban. (AP)

0 komentar:

Posting Komentar