JAKARTA, KOMPAS.com — Chris John tidak secara khusus menyatakan bahwa pertandingan mempertahankan gelar dunia kelas bulu WBA pada 4 Desember 2010 akan didedikasikan untuk Mbah Maridjan. Namun, pemegang gelar Super Champions ini mengatakan, duel lawan Fernando Saucedo itu untuk para korban bencana alam di Indonesia.
"Pertandingan saya nanti memang tidak secara khusus saya persembahkan untuk Mbah Maridjan, tapi untuk semua korban bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia," kata petinju yang telah bertanding 45 kali dan memenangi 24 pertandingannya itu, ketika konferensi pers, Jumat (12/11/2010).
"Pertandingan saya nanti memang tidak secara khusus saya persembahkan untuk Mbah Maridjan, tapi untuk semua korban bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia," kata petinju yang telah bertanding 45 kali dan memenangi 24 pertandingannya itu, ketika konferensi pers, Jumat (12/11/2010).
Pertandingan saya nanti memang tidak secara khusus saya persembahkan untuk Mbah Maridjan, tapi untuk semua korban bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia.
-- Chris John
Ketika disinggung tentang kedekatannya dengan Mbah Maridjan, petinju yang berlatih di sasana Harry’s Gym, Perth, Australia, itu mengatakan, dia memang kenal sebagai sesama bintang iklan. Meskipun demikian, dia mengatakan tidak terlalu sering berkomunikasi dengan juru kunci Gunung Merapi itu.
"Saya kenal beliau (almarhum) tapi saya jarang komunikasi karena dia selalu menggunakan bahasa Jawa halus (kromo inggil), makanya saya kurang komunikasi," katanya.
Namun yang jelas, dia menyatakan sangat respek kepada orang yang dituakan itu, yang menemui ajalnya akibat letusan Gunung Merapi awal bulan ini.
"Sebagai sosok yang saya kenal, Mbah Maridjan cukup kuat dan bertanggung jawab dan itu bisa menjadi panutan bagi setiap orang tentang keberaniannya dan disiplinnya," tambahnya.
"Saya kenal beliau (almarhum) tapi saya jarang komunikasi karena dia selalu menggunakan bahasa Jawa halus (kromo inggil), makanya saya kurang komunikasi," katanya.
Namun yang jelas, dia menyatakan sangat respek kepada orang yang dituakan itu, yang menemui ajalnya akibat letusan Gunung Merapi awal bulan ini.
"Sebagai sosok yang saya kenal, Mbah Maridjan cukup kuat dan bertanggung jawab dan itu bisa menjadi panutan bagi setiap orang tentang keberaniannya dan disiplinnya," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar